.

.

(SMABINA-05) UPAYA MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA MATERI BERBICARA DENGAN MENERAPAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI PADA SISWA KELAS X-1 SMA HARAPAN PERSADA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan /atau latihan bagi pernannya di masa yang akan datang. Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia . Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas.
Suatu pendidikan dikatakan berkualitas proses apabila proses belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Pendidikan disebut berkualitas produk apabila peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar yang dinyatakan dalam proses akademik .Guru mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam pengajaran, karena guru merupakan penentu kualitas pengajaran. Oleh karena itu guru harus selalu meningatkan peranan dan kompetensinya dalam mengelola komponen – komponen  pengajaran. Guru yang memiliki kompetensi tinggi akan mampu mendorong peserta didik meraih prestasi yang optimal. Oleh karena itu pembelajaran harus berorientasi pada peserta didik, karena peserta didik merupakan komponen pokok dan subjek didik. Sedang guru berfungsi sebagai pendorong, pembimbing, pengarah, pembina pertumbuhan dan perkembangan peserta didik .
Bahasa Indonesia erat kaitannya dengan guru bahasa Indonesia, yakni orang-orang yang tugasnya setiap hari membina pelajaran bahasa Indonesia. Dia adalah orang yang merasa bertanggung jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Dia juga yang akan selalu dituding oleh masyarakat bila hasil pengajaran bahasa Indonesia di sekolah tidak memuaskan. Berhasil atau tidaknya pengajaran bahasa Indonesia memang diantaranya ditentukan oleh faktor guru, disamping faktor-faktor lainya, seperti faktor murid, metode pembelajaran, kurikulum (termasuk silabus), bahan pengajaran dan buku, serta yang tidak kalah pentingnya ialah perpustakaan sekolah dengan disertai pengelolaan yang memadai.
Sekarang ini pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, dari Taman Kanak-kanak sampai SLTA, bahkan sampai perguruan tinggi. Menurut Mulyono Sumardi, ketua Himpunan Pembina Bahasa Indonesia menyatakan bahwa, “Dalam dunia Pendidikan, keterampilan berbahasa Indonesia perlu mendapatkan tekanan yang lebih banyak lagi, mengingat kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pelajar ini juga disebabkan oleh kualitas guru, dari pihak lain munculnya anggapan bahwa setiap orang Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia.
Sebenarnya hal paling mendasar yang menyebabkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa, rendah terletak pada keterampilan baca dan tulis yang dirasa masih kurang cukup. Padahal ketrampilan memahami bacaan merupakan modal utama bagi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan bekal kemampuan memahami isi bacaan siswa dapat memahami semua jenis ilmu dan dapat mengkomunikasikan gagasannya; dan dapat mengekspresikan dirinya. Kegagalan dalam penguasaan keterampilan ini akan mengakibatkan masalah yang fatal, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.
Sudah bukan rahasia lagi dan seolah-olah sudah menajadi asumsi umum bahwa hasil pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dari sekolah dasar sampai SLTA kurang memuaskan. Untuk itu harus ada langkah konkrit untuk mengatasi persoalan tersebut. Di awali dari lembaga sekolah dasar, pembenahan metode pembelajaran bahasa Indonesia perlu dikaji ulang. Pelajaran membaca yang mula-mula hanya sekedar membunyikan huruf-huruf semata hendaknya mulai mengarah kepada memberi makna pada tulisan. Artinya dengan membaca anak juga berpikir tentang isi bacaan.
Oleh karena itu pengajaran membaca harus selalu bertolak dari konteks dan penggunaan bahasa yang dapat diterima siswa, dan bukan dengan memberikan kata-kata tanpa konteks dan pengertian.
Penggunaan berbagai metode mengajar merupakan salah satu syarat keberhasilan proses belajar. Khususnya di SMA Harapan Persada prestasi belajar yang diraih peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia  cenderung lebih rendah dari prestasi mata pelajaran lainnya. Menurut pengamatan siswa sangat sulit memahami isi dari bacaan sehingga siswa susah mengerti dari maksud yang disampaikan dalam suatu karangan. Hal ini terlihat dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari siswa-siswa masih kurang memahami dalam menentukan tema dari suatu karangan. Disamping itu keterlibatan siswa dalam pembelajaran pun sangat kurang. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran tentang “Upaya Meningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pada Materi Berbicara Dengan Menerapakan  Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi  Pada Siswa Kelas X-1 SMA Harapan Persada Kabupaten Aceh Barat Daya   Di samping untuk memperbaiki pembelajaran, pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga ditujukan untuk memenuhi  salah satu syarat kenaikan pangkat/ golongan melalui angka kredit.

B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah melalui penerapan metode pemberian tugas dan resitasi  dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia tentang materi berbicara?
2.      Apakah melalui penerapan metode pemberian tugas dan resitasi dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun meningkat?

C.      Tujuan Penelitian
a.    Tujuan Umum
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui penerapan metode pemberian tugas dan resitasi pada siswa kelas X-1 semester ganjil di SMA Harapan Persada.
b.    Tujuan Khusus
Disamping tujuan umum di atas secara khusus Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi berbicara melalui penerapan metode pemberian tugas dan resitasi pada siswa kelas X-1 semester ganjil di SMA Harapan Persada.

D.      Manfaat Penelitian
a.    Bagi Siswa
Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi siswa guna untuk dapat meningkatkan motivasi dan aktivitas sehingga hasil belajarnya pun meningkat.
b.    Bagi Guru
Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi guru untuk dijadikan acuan, sehingga pembelajaran yang dilakukan mengacu kepada hasil penelitian ini, dan juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya sehingga proses pembelajaran tidak menoton dan membosankan siswa.
c.    Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi sekoah sebagai masukan atau input sehingga pihak satuan pendidikan dapat mengharapkan kebijakan dalam rangka peningkatan dan penjaminan mutu disekolah.
d.   Bagi Penulis
 Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai salah satu pengembangan profesi penulis yang ditujukan untuk penetapan angka kredit dan untuk kenaikan pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search