.

.

(SMAPAI-03) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER PADA SISWA KELAS ….

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER   
PADA SISWA KELAS ….
…..
…..




KARYA TULIS ILMIAH






OLEH
…….
NIP: ….






PEMERINTAHAN ….
DINAS PENDIDIKAN
….
….
2005


LEMBAR PENGESAHAN


1.   Judul                           :  Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Learning Together    Pada Siswa Kelas ….
2.   Identitas Peneliti         : 
      Nama                           :  …
      NIP                             :  …
      Gol/Ruang                   :  …
      Jabatan                        :  …
      Unit Kerja                   :  …
3.   Lokasi Penelitian         :  …
4.   Lama Penelitian          :  ..
5.   Biaya Penelitian          :  …

Petugas Pustaka


……..
NIP : ….
Peneliti


….
NIP: ….



Mengetahui
Kepala …
….


…..
NIP: ….


Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Learning Together    Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan disahkan untuk diajukan sebagai bahan penilaian kenaikan pangkat.





Ketua PGRI
Kabupaten …


……
NPA. ….



Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Learning Together    Pada Siswa Kelas … ini telah disetujui dan disahkan untuk diajukan sebagai bahan penilaian kenaikan pangkat.





Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten …


……
NPA. ….


KATA PENGANTAR

            Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
            Karya ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Learning Together    Pada Siswa Kelas … ini, disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan golongan profesi guru dari IV/a ke IV/b.
            Dalam penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
  1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten …
  2. Yth. Ketua PGRI Kabupaten …
  3. Yth. Rekan-rekan Guru …
  4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.

…, Mei 2005

Peneliti


ABSTRAK

…………………, 2001. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pengajaran Learning Together Pada Siswa ………………………………. Tahun Pelajaran 2001/2002
Kata Kunci: pembelajaran PAI, kooperatif model learning together
Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Penelitian ini berdasarkan permasalahan: (a) Apakah pembelajaran kooperatif model learning together berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam ? (b)  Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam  dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model learning together?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model learning together terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam . (b) Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam  setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model learning together
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas ……………………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (60,71%), siklus II (75,00%), siklus III (89,29%).
Simpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model learning together dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa ……………………………………….., serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative Pendidikan Agama Islam .


DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..........................................................................................................

Lembar Pengesahan ..................................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................
Abstrak .....................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
Daftar Lampiran .......................................................................................................
BAB  I      PENDAHULUAN .................................................................................
A.    Latar Belakang Masalah ...................................................................
B.     Rumusan Masalah .............................................................................
C.     Tujuan Penelitian ..............................................................................
D.    Pentingnya Penelitian .......................................................................
E.     Definisi Operasional Variabel ..................................................
F.      Batasan Masalah ......................................................................
BAB  II     KAJIAN PUSTAKA ....................................................................
A.    Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam  .……………………..         
B.     Pengajaran Kooperatif  ............................................................
C.     Metode Learning Together........................................................
BAB  III   METODOLOGI PENELITIAN ...................................................
A.    Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian ..................................
B.     Rancangan Penelitian ..............................................................
C.     Alat Pengumpul Data ..............................................................
D.    Analisis Data ...........................................................................
BAB  IV   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
A.    Hubungan Pembelajaran Model Learning Together     Dengan  Ketuntasan Belajar            
B.     Pembahasan .............................................................................
BAB  V     SIMPULAN DAN SARAN .........................................................
A.    Simpulan ..................................................................................
B.     Saran ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                                                     Halaman
Lampiran 1 Nilai Formatif Pada Siklus I ..................................................................
Lampiran 1 Nilai Formatif Pada Siklus II .......................................................
Lampiran 1 Nilai Formatif Pada Siklus III ...............................................................


BAB  I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
                 Pada abad 21 ini, kita perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran di sekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan akan didik untuk berpartisipasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat di abad 21 akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah.
Ada persepsi umum yang sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan masyarakat. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan-muatan informasi dan pengetahuan. Guru perlu bersikap atau setidaknya dipandang oleh siswa sebagai yang mahatahu dan sumber informasi. Lebih celaka lagi, siswa belajar dalam situasi yang membebani dan menakutkan karena dibayangi oleh tuntutan-tuntutan mengejar nilai-nilai tes dan ujian yang tinggi.
Tampaknya, perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa dan interaksi antara siswa dan guru. Sudah seyogyanyalah kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini, guru bertindak sebagai fasilitator.
Ada beberapa alasan penting mengapa sistem pengajaran ini perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah. Seiring dengan proses globalisasi, juga terjadi transformasi sosial, ekonomi, dan demografis yang mengharuskan sekolah untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru untuk bisa ikut berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.
Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode gotong royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya dan mengenalnya  sebagai metode kerja kelompok. Memang tidak bisa disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk bekerja dalam kelompok.
Sayangnya, metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Berbagai sikap dan kesan negative memang bermunculan dalam pelaksaan metode kerja kelompok. Jika kerja kelompok tidak berhasil, siswa cenderung saling menyalahkan. Sebaliknya jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/rajin merasa rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka. Akibatnya, metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama, justru bisa berakhir dengan ketidakpuasaan dan kekecewaaan. Bukan hanya guru dan siswa yang merasa pesimis mengenai penggunaan metode kerja kelompok, bahkan kadang-kadang orang tua pun merasa was-was jika anak mereka dimasukkan dalam satu kelompok dengan siswa lain yang dianggap kurang seimbang.
Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru mau meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun metode kerja kelompok. Yang diperkanalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning bukan sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsru pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok.
Kekawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri secara individual bisa terancam dalam penggunaan metode kerja kelompok bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal, melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran terstruktur dan pemberian balikan terhadap prestasi belajar siswa dengan mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam  Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Learning Together Pada Siswa …………………………………………….Tahun Pelajaran 2001/2002”.

B.   Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang di atas, dapat dikaji ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
  1. Apakah pembelajaran kooperatif model learning together berpengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam  siswa …………………………..tahun pelajaran 2001/2002?
  2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam  dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model learning together pada siswa Kelas …………………………………….. tahun pelajaran 2001/2002?

C.   Tujuan Penelitian
Berdasar atas rumusan masalaah di atas, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengungkap pengaruh pembelajaran kooperatif model learning together terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam  siswa Kelas …………………………………………..tahun pelajaran 2001/2002.
  2. Ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam  setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif model learning together pada siswa Kelas …………………………………….

D. Pentingnya Penelitian
1.      Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembelajaran kooperatif model learning together dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam  oleh guru Kelas …………………………………….
2.      Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam .
  1. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
  2. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.
  3. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru Pendidikan Agama Islam  dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam .
  4. Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam  dalam mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan Agama Islam .
E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Metode pembelajaran kooperatif model learning together adalah:
Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
  1. Motivasi belajar adalah:
Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
  1. Prestasi belajar adalah:
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F.   Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah meliputi:
  1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas ……………………………………. tahun pelajaran 2001/2002.
  2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2001/2002.
  3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ………………………

About

Powered by Blogger.

About Me

My Photo
Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia
Pengabdian tiada henti dari sebuah desa pedalaman di ambang lintas batas negara. Selalu berkarya, berprestasi, dan berbagi untuk dunia pendidikan. Pengabdian tidak semata memperhitungkan keuntungan materi semata, bermanfaat bagi sesama selalu didepankan. Berbagi tidak terbatas waktu dan ruang...

Search